Bismillahirrahmanirrahim
18 September 2012

Binokuler adalah 2 teleskop kecil yang digabungkan menjadi satu sistem untuk membantu memperbesar obyek yang diamati dari jauh. Binokuler merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat bagi penggemar astronomi, dan juga sangat dianjurkan untuk pemula yang masih mencoba mengenali langit malam dgn mempelajari lokasi obyek2x di langit. Tentu saja pemakaian binokuler tidak hanya untuk pemula, banyak astronomer yang telah memiliki teleskop juga tetap memiliki sebuah binokuler di koleksi alat2 optiknya karena binokuler mempunyai kelebihan dan daya tarik tersendiri.

Keunggulan / sisi plus binokuler :
- cara pemakaian binokuler yang cukup sederhana (mudah dipakai)
- relatif ringan dan mudah untuk dibawa berpergian
- binokuler menyediakan medan pandang yang luas (dgn magnifikasinya yang relatif kecil)
- binokuler juga dibuat untuk menyediakan orientasi pandang yang asli (tidak terbalik2) sehingga sangat nyaman untuk digunakan.
- binokuler menghasilkan efek 3D karena kita akan mengamati sebuah objek dgn menggunakan kedua mata kita sehingga menghasilkan pandangan stereo (stereo view). [cttn: istilah ini sama dgn istilah sound system anda, stereo system vs. mono].
- lebih banyak tersedia dan harganya relatif lebih murah drpd sebuah teleskop.

Bagi pengamat yang lokasi pengamatannya tercemar oleh polusi cahaya, penggunaan binokuler juga akan sedikit membantu pengamatan anda. Jika kondisi polusi cahaya lokasi anda sangat parah, memang binokuler tidak akan bisa membantu banyak karena bbrp obyek yg diamati menjadi “kalah terang” oleh polusi cahaya, tetapi apabila anda mempunyai kesempatan untuk berpergian ke daerah pedesaan yang kondisi polusi cahayanya masih sangat rendah (spt berkemah di daerah pegunungan), jgn lupa utk membawa binokuler anda untuk menikmati langit malam dgn menggunakan binokuler tsb. Anda dapat melihat gugus bintang terbuka (open cluster), bbrp nebula yang terang, planet2 yang besar, dan juga komet (kalau kebetulan ada yg dekat).

Sekedar untuk berbagi pengalaman, saya mempunyai sebuah pengalaman yang tak terlupakan dgn menggunakan sebuah binokuler. Waktu itu saya sedang berkemah di daerah pegunungan yang jauh dari polusi cahaya kota, dan kebetulan langitnya sedang cerah dan banyak bintangnya. Saya tidur- tiduran di dalam sleeping bag sambil menggunakan binokuler yg diarahkan ke jantung rasi bintang Cygnus yang dilewati oleh lengan galaksi kita -- Bimasakti. Wow, banyak sekali bintang-bintangnya!! Seluruh medan pandangnya penuh terisi bintang bintang, dan rasanya bintang-bintang tersebut terasa menjadi lebih dekat sehingga memberikan sebuah sensasi seperti sedang mengapung/terbang di udara menuju langit malam yg penuh bintang :).

Di artikel sebelumnya, saya pernah membahas pemilihan binokuler secara singkat. Untuk pemilihan binokuler, saya akan menduhulukan faktor kenyamanan dalam pemakaian binokuler tsb, dan berhubung tingkat kenyamanan masing2 individual sangat berbeda, sangat dianjurkan agar anda mencoba sendiri binokulernya sebelum dibeli. Ada juga faktor faktor lain yang harus diperhatikan dalam pembelian sebuah binokuler (faktor optik dan mekanik), dan saya akan mencoba membahas faktor2x tersebut di artikel ini.

Mekanisme di balik sebuah binokuler 
Ada banyak macam atau tipe binokuler yang tersedia, dari yang kecil dan compact untuk digunakan nonton opera atau pacuan kuda sampai ke binokuler yang besar dan berat, biasanya digunakan untuk pengamatan astronomi / benda2 jauh secara detail.

Sebuah binokuler akan mempunyai angka2x spesifikasi binokuler seperti 7x35, 7x50, 8x24, 12x50, dll. Penjelasan
dibalik angka angka tersebut adalah: (dgn memakai 7x50 sebagai contoh):
- Angka pertama : 7x (7 kali) adalah tingkat magnifikasi/ pembesaran yang disediakan binokulernya. [cttn: mata manusia menyediakan 1x (satu kali) magnifikasi/ pembesaran].
- Angka kedua : 50 adalah diameter lensa (objektif) binokuler tersebut dalam unit milimeter (mm).

Semakin besar diameter lensanya, semakin banyak sinar yang akan masuk dan ini akan membuat hasil yg diamati menjadi lebih terang, dan juga menambah hasil resolusi pengamatan. 

Berdasarkan desainnya, binokuler terbagi menjadi 2 macam, yaitu binokuler yang memakai sistem prisma porro dan prisma roof (porro-prism and roof-prism). Sinar akan masuk melewati lensa objektif, lalu masuk ke sistem prisma masing2 jenis binokuler dan akhirnya melewati okuler (eyepiece) yang diteruskan ke mata pengamat. Silahkan melihat ilustrasi pada figur satu utk menjelaskan perbedaan di antara binokuler roof-prism (A) dan binokuler porro-prism (B). Akurasi dan detil ilustrasinya memang kurang lengkap karena keterbasan pengetahuan saya tentang optik, tetapi saya rasa informasinya cukup untuk menyampaikan pesan saya.


Figur 1. Ilustrasi binokuler roof-prism vs. porro-prism Dengan melihat ilustrasi tersebut, anda dapat menyimpulkan dgn aman bahwa jenis binokuler yang kedua tabungnya lurus adalah binokuler yang prismanya memakai desain roof-prism. Berkat desain roof-prism yang lebih kompleks daripada sistem porro, sinar yang masuk ke binokuler roof tidak memerlukan banyak “ruang pembiasan/pemantulan"” sehingga ukuran tabungnya menjadi lebih pendek dan kecil.

Sedangkan untuk binokuler porro-prism, biasanya ukurannya lebih besar / lebar karena menggunakan sistem dua tabung yg "tidak lurus/berkelok2", hal ini dikarenakan oleh desain prisma yang lebih sederhana, tetapi memerlukan lebih banyak "ruang pembiasan/pemantulan".

Pertanyaan: “Jadi, bagus yang mana yah? Pilih binokuler porro apa roof ?”

Untuk menjawab ini, semanya memang tergantung keperluan dan budget anda. Kalau anda memang mencari binokuler yang kecil (compact), memang lebih dianjurkan utk beli binokuler roof. Berdasarkan desain masing masing tipe binokuler, apabila anda masih dapat mentolerir ukuran dan berat yg sedikit lebih besar, prisma porro yang lebih sederhana akan menghasilkan kualitas gambar yang lebih bagus / jelas dibandingkan prisma roof yang desainnya lebih kompleks.

Kekurangan kualitas gambar binokuler prisma roof disebabkan karena terjadi pemantulan cahaya yang tidak diinginkan di dalam sistem prismanya yg kompleks (kejadian normal ketika cahaya berpindah dari satu medium ke medium yg lain yg indeks refraksinya berbeda) dan pemantulan tersebut akan mengurangi kontras dari pengamatan.

Pertanyaan ke 2: "Wah jadinya, binokuler roof-prism jelek dong ya?"

Tidak juga. Teknologi terkini telah cukup maju, terutama pada proses pelapisan lensa (lens coating), sehingga
kekurangan dari sistem prisma roof tersebut dapat dikurangi. Hal ini membuat banyak pembuat binokuler yg berkualitas tinggi berpindah strategi dari memproduksi binokuler porro ke binokuler roof. Untuk informasi ttg pelapisan lensa/kaca, akan dibahas lebih lanjut.

Hubungan dari tingkat magnifikasi, berat binokuler, dan stabilitas pemakaian Jenis binokuler yang dijual ke masyarakat umum rata-rata mempunyai variasi tingkat magnifikasi yang berbeda beda (4x sampai 25x). Untuk perbandingan magnifikasi dan medan pandang, salah satu pedoman yg harus diingat adalah:
Semakin besar magnifikasi yang dipakai, semakin kecil medan pandang yg terlihat, dan sebaliknya. Silahkan bandingkan foto A dan B pada figur dua. Dapat anda lihat bahwa foto A yang tingkat pembesaran / magnifikasinya lebih kecil akan meliputi medan pandang yang lebih luas dibandingkan medan pandang foto B yang tingkat magnifikasinya lebih besar.


Figur 2. Ilustrasi contoh tingkat pembesaran dan medan pandang Berat

Semakin tinggi tingkat magnifikasi yang ditawarkan, biasanya ukuran binokulernya juga cenderung menjadi lebih besar dan lebih berat, sehingga akan menjadi kurang nyaman untuk dipegang/diangkat dalam jangka waktu yang lama (istilahnya “pegel euy!”). Untuk pemakaian binokuler yang ukurannya besar dan menawarkan magnifikasi yang tinggi, sangat dianjurkan untuk menaruh binokulernya di dudukan (mount), karena akan sangat sulit untuk melakukan pengamatan apabila anda tidak kuat utk mengangkat binokular tersebut dlm jangka waktu yang lama. Apabila tangan anda mulai bergetar karena otot2 tangan mulai kecapaian, ini akan mempengaruhi gambar yang diamati juga (jadi blur dan tidak jelas).

Stabilitas memang sangat penting karena hal ini sangat mempengaruhi kenyamanan observasi anda. Jika anda akan menggunakan binokulernya tanpa dudukan dan tripod, anda dianjurkan untuk memilih binokular yang relatif ringan dan bisa diangkat dlm waktu yg lama. Untuk meningkatkan tingkat kenyamanan pengguna binokuler, skg juga ditawarkan jenis2 binokuler yang mekaniknya lebih canggih, dimana dipasang sistem stabilizer yang menggunakan sistem gyro (spt “gasing”) sehingga getaran yang disebabkan oleh anda tidak akan terlalu mempengaruhi kualitas gambarnya. Tentu saja harga binokuler ini juga lebih mahal dibandingkan binokuler biasa.

Kualitas jenis gelas dan pelapisan kaca (glass/lens coating)

Biasanya prisma binokuler menggunakan jenis kaca tipe BAK-4 atau BAK-7. Prisma BAK-4 qualitasnya lebih tinggi dan harganya lebih mahal dibandingkan BAK-7. Apabila anda mengetahui jenis prisma yang dipakai (BAK-4 atau BAK-7), dan harga keduanya terjangkau oleh anda, pilihlah binokuler dgn prisma BAK-4 yang kualitasnya lebih bagus. Binokuler yang kualitasnya tinggi akan tahan lebih lama (sehingga lebih setia menemani anda ;-) ) dan juga biasanya lebih nyaman dan mantap untuk dipakai.

Untuk menjelaskan lens coating secara sederhana, tentu saja anda pernah melihat kacamata tua yang lensanya memantulkan sinar matahari. Atau sinar matahari yang dipantulkan oleh air kolam dan terlihat sangat menyilaukan. Hal tersebut disebabkan karena perpindahan cahaya dari satu medium ke medium yang lain (udara ke air, atau udara ke kaca), cahaya yg masuk akan diteruskan tetapi sebagian dari cahaya tersebut akan dipantulkan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemantulan inilah yang menyebabkan kekurangan dari kualitas gambar binokuler roof-prism.

Untuk mengurangi jumlah pantulan yang tidak diinginkan, diterapkan aplikasi pelapisan anti-reflection (aplikasi ini juga menambah transmisi cahaya pada kaca yg dilewati). Teknologi pelapisan ini dapat dilakukan dgn banyak cara (dan ada banyak tipenya), tetapi saya tidak akan membahas ttg itu. Karena di dalam binokuler terdapat bbrp lensa (lensa objektif, lensa okuler / eyepiece), pelapisan thd lensa2 tersebut ini akan menambah kualitas binokuler secara keseluruhan, dan juga akan mempengaruhi harga binokuler karena harga aplikasi pelapisan tidak murah. Biasanya tipe pelapisan yang diterapkan akan tercantum di spesifikasi binokulernya.

Tipe2 lapisan (biasanya dibagi menjadi 4):
- Coated :
[kurang lebih hanya 2 lensa yg dilapisi lapisan antirefleksi (anti pantulan), biasanya lensa objektif dan lensa okuler
terakhir].
- Fully Coated :
[terdapat pelapisan antirefleksi di semua permukaan lensa (tempat terjadinya perubahan medium dari udara ke kaca)].
- Multi Coated
[Hampir sama dgn Coated dimana kurang lebih hanya satu atau dua lensa yang dilapisi, tetapi lapisan di lensanya
tersebut terdiri dari lebih dari satu lapisan].
- Fully Multi Coated
[Hampir sama dgn Fully Coated, semua permukaan dilapisi dan lapisannya terdiri lebih dari satu lapisan]. Tipe ini akan menghasilkan transmisi cahaya yang paling ideal. (biasanyajuga lebih mahal)

Exit Pupil dan Eye Relief
Exit pupil adalah diameter cahaya yang diprojeksikan ke bagian mata kita (pupil) dan besar atau kecilnya exit pupil
akan mempengaruhi banyak / sedikitnya cahaya yang masuk ke mata kita. Pupil manusia juga biasanya ukurannya
berubah2 sesuai dengan level pencahayaan di sekeliling anda. Misalnya anda sedang berdiri dekat sebuah lampu yang terang berderang, diameter pupil anda akan mengecil untuk menyesuaikan dengan keadaan tersebut dan sebaliknya di tempat yang gelap (tidak ada cahaya di sekeliling), pupil anda akan membesar untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya.

Seingat saya, pupil manusia dapat “membesar” sampai sekitar 7mm apabila tempat di sekeliling anda benar2 gelap. Dgn bertambahnya umur, kemampuan tersebut akan menjadi berkurang, sehingga rata2 mata orang yg berumur ukuran maksimum pupilnya sekitar 5mm. Untuk menghitung exit pupil sebuah binokuler, caranya
memang lumayan mudah, yaitu dengan membagi besar diameter lensa dengan tingkat pembesaran yg disediakan
binokuler anda. Contohnya:

- binokuler 7x50 akan menyediakan exit pupil sebesar 50/7 = sekitar 7mm.
- binokuler 8x25 akan menyediakan exit pupil sebesar 25/8 = sekitar 3mm

Sebagai contoh, misalnya anda sedang pergi berkemah di daerah pegunungan yg jauh dari kota dan lampu lampunya. Di tempat yang gelap, otomatis mata anda akan beradaptasi dan membuka sensornya (memperbesar diameter pupil) demi mengumpulkan lebih banyak cahaya sehingga ukuran pupil menjadi 7mm (kita anggap semuanya masih muda =).

Apabila anda membawa binokuler 8x25, yg mempunyai exit pupil 3mm, anda tidak akan menikmati binokuler ini karena exit pupilnya yg kecil membatasi cahaya yang masuk ke mata anda, sedangkan mata anda mampu menampung lebih banyak cahaya. Sebaliknya, binokuler 7x50 yg menyediakan 7mm exit pupil akan terasa pas dgn mata anda karena mata anda mampu menampung apa yg disediakan oleh binokuler itu. Eye relief adalah jarak dimana bayangan akan terprojeksi dari lensa okuler, jadinya ini sama dgn jarak maksimum lensa okuler ke mata anda untuk memperoleh medan pandang yang penuh. Eye relief juga mempengaruhi tingkat kenyamanan pemakaian binokuler karena jika eye reliefnya besar, mata anda tidak harus terlalu dekat ke lensa okuler. Dan apabila anda memakai kacamata, akan dibutuhkan eye relief yang lebih besar karena ada jarak tambahan dari lensa kacamata ke mata anda.

Cara menggunakan sebuah binokuler dan penjelasan sistem kosmetik/mekanik sebuah binokuler Binokuler biasanya digunakan dgn diangkat dgn tangan anda / ditaruh di dudukan dan tripod. Selanjutnya anda tinggal mengarahkan binokulernya ke obyek yang ingin diamati. Tentu saja anda harus memfokus binokuler itu sehingga
gambar yg terprojeksi ke mata anda akan menjadi sejelas mungkin.

Bbrp contoh sistem fokus binokuler:
- sistem fokusnya individual melalui masing masing 2 okuler (eyepiece) yang bisa diputar. Tutup mata kiri ketika anda memfokus okuler kanan, dan sebaliknya.
- sistem fokus central (tengah) dimana ditengah binokulernya terdapat sebuah alat pemutar. Biasanya sistem ini akan mempengaruhi kedua okuler (terutama yg kiri) dan untuk okuler kanan disediakan sistem fokus tambahan dimana okulernya bisa diputar lagi. Tutup mata kanan ketika anda memutar putaran di tengah, lalu tutup mata kiri ketika anda memutar okuler kanan.
- sistem fokus tengah yang tidak menyediakan alat fokus kedua di salah satu okuler. (Hindari binokuler ini karena
anda hanya akan bisa memfokus salah satu mata anda, dan titik fokus mata kiri dan kanan manusia itu berbeda beda). 

Tentang kosmetik dan mekanik, perhatikan apakah bahan badan luar binokulernya kuat dan kokoh (tidak mudah
rusak). Apabila bagian luarnya dilapisi karet pelindung, ini akan membantu kenyamanan genggaman anda, dan juga akan memproteksi binokulernya dari bantingan. Perhatikan juga apakah di samping okulernya (eyepiece) terdapat tabung karet tipis yg dapat membantu menutupi mata anda dari sinar2 gangguan dari luar. Cobalah sistem fokusnya, apakah putaran tengah atau okulernya lancar dan mudah diputar? 

Ringkasan Dari artikel ini, saya harap anda mendapat bbrp. pengetahuan tambahan tentang binokuler, faktor2 yang mempengaruhi pemilihan binokuler, hingga ke cara pemakaiannya. Anda harus memilih binokulernya sesuai dgn kriteria dan kebutuhan anda, dan juga berdasarkan target pemakaian binokuler tsb bagi anda. Yang saya maksud dengan kriteria dan target pemakaian:
- budget/dana anda
- berat binokuler (kekuatan lengan anda)
- fungsi utama binokuler (magnifikasi kecil, alat melihat medan pandang luas / magnifikasi besar, alat melihat medan pandang yg kecil ?).
- faktor portabilitas (mudah dibawa/tidak? dipengaruhi oleh ukuran binokuler)

Apabila semua faktor diatas sudah terpuaskan, semuanya akan kembali ke faktor utama, yaitu tingkat kenyamanan ketika melakukan pengamatan. Jgn lupa untuk menyediakan kursi yg bisa membuat anda dalam posisi “tiduran” ;o) agar leher anda tidak menjadi pegal ketika melihat obyek yg berada di zenith (diatas kepala).
Semoga bermanfaat, dan clear skies!!
Jefferson Teng, Oktober 2006

sumber: http://www.aquillae.com/binokuler.htm


Artikel Terkait: