Bismillahirrahmanirrahim
19 Mei 2012

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pembuatan filter matahari untuk binokuler. Binokuler yang saya gunakan adalah Celestron SkyMaster 15x70 atau sama dengan 15 kali pembesaran dan 70 mm diameter lensa objektif. Binokuler ini cukup besar, sehingga dimasukkan ke dalam kelompok Giant Binocular.

I. Membuat Filter
alat alat yang digunakan:
a. Floopy Disk [FD] (saya menggunakan floopy disk ukuran terbesar, 5 inch karena lensa objektif dari binokuler sangat besar)
b. Kertas Karton
c. Gunting
d. Jangka
e. Penggaris
harga: Rp. 0;

Langkah-langkah: 
Gunting kertas karton membentuk cincin sebanyak 4 buah. pastikan diameter terkecil cincin lebih kecil dibandingkan diameter FD yang telah gunting membentuk lingkaran. untuk memotong FD menjadi lingkaran, tidak boleng menggunakan jangka. untuk itu kita menggunakan karton sebagai cetakannya, karena akan melubangi FD sehingga peneropongan menjadi tidak aman alias berbahaya.
FD ukuran 5" dan potongan karton
cetakan FD
FD diletakan diantara frame yang
terbuat dari karton











Agar tidak lepas atau bergeser, potongan FD di rekatkan dengan lem.
karena binokuler memiliki 2 'teropong', maka buat hal serupa 
FD yang sudah diberi frame



awalnya saya menggunakan 2 lapis FD, namun setelah dicoba ternyata terlalu gelap sehingga matahari tidak telihat sama sekali. lalu saya lepas kembali filter yang telah terpasang dan mencabutnya.

II. Membuat Bingkai Filter
alat-alat:
a. jangka
b. penggaris
c. tutup paralon ukuran 3 inch sebanyak 2 buah
d. Solder
e. Amplas dan kikir
Harga: Rp. 9.000; yang dibeli hanya tutup paralon

Langkah-langkah:
ukuran filter yang tadi telah dibuat secara keseluruhan kira-kira 65 mm.
pertama, buat lingkaran dengan diameter 60 mm pada tutup paralon, lalu bolongkan dengan solder. karena bahannya terbuat dari PVC yang sepeti karet, maka agak susah membolongkannya. dan hasil solderan menjadi tidak rapi.
Lingkaran dengan jangka
hasil solderan










Lalu, haluskan bagian-bagian yang tidak rata tadi dengan menggunakan kombinasi kikir dan amplas sehingga terlihat lebih rapi walau tidak bulat sempurna seperti hasil lingkaran jangka.
lebih rapi dan tidak kasar










karena tutup paralon terlalu besar dibandingkan ukuran binokuler sehingga mudah jatuh dan goyang, tempelkan karet ban di bagian dalamnya.
Terakhir, pasang filter yang sudah dibuat dan rekatkan dengan selotip dan siap dipasang :)
bagian dalam: karet ban dan selotip
Bino siap dipakai











Percobaan:
ketika melakukan percobaan ini saya belum menyelesaikan bingkai filter kedua, sehingga saya hanya menggunakan 1 filter pada salah satu 'teropong' dan membiarkan 'teropong' yang lain terbuka. salah satu mata saya berada pada teropong yang ber-fiilter dan teropong yang satunya saya biarkan mengarah ke pipi saya. ketika diarahkan ke matahari, saya bisa melihat dengan jelas mataharinya sekitar 2 detik namun pipi saya seperti ada yang menggigit sehingga saya berhenti meneropong.
apa sebab?
Ternyata yang 'menggigit' pipi saya tadi adalah sinar matahari! Sinar tersebut sangat panas karena hasil fokus dari lensa yang terbuka tadi dengan pembesaran 15x panas sinar matahari. Hati-hati dengan peneropongan tadi. jika tidak hati-hati selain dapat membakar lensa eyepiece, juga membakar bagian tubuh anda, bahkan menjadikan anda buta permanen!
ilustrasi: Peneropongan yang berbahaya
Pada percobaan selanjutnya saya menggunakan kedua filter tadi, dan setelah dicoba, BERHASIL!! Saya bisa melihat matahari dengan sangat jelas beserta sunspot-nya, setidaknya seperti foto-foto matahari yang ada di internet, berwarna kuning telur. adik saya dan temannya yang sedang main pun saya panggil untuk melihat matahari tersebut. So far, aman kok.
kebetulan tripod yang biasa saya gunakan masih tertinggal dikosan. Semoga kalau sudah pakai tripod saya akan foto mataharinya.

Jika kurang jelas, bisa tanya langsung atau kirim ke email di dhiel35@gmail.com
Selamat mencoba :)


UPDATE:
floppy disk tidak aman bagi mata walau sudah cukup gelap. ganti floppy disk dengan Mylar atau dengan kacamata tukang las No. 14. karena lebih aman. lihat tabel perbandingannya di bawah ini:



Artikel Terkait: