Selasa, 3 Agustus 2010
Bismillahirrahmanirrahim
mulai hari ini juga gue akan merasakan gimana tinggal di daerah "pengasingan" yang jauh dari orang tua, mungkin ini lebih "kejam", karena nantinya gue akan cari makan sendiri dan hidup bebas tanpa aturan seperti di Pondok Pesantren dulu.
Alhamdulillah gue di terima di Poltek UI, di jurusan teknik elektro, konsentrasi teknik telekomunikasi. hari perpindahan gue ini sebenernya terlalu mendadak. kemarin baru nyari kos-kosan (yang padahal sebelum pergi gue gak niat buat cari kos-kosan) tapi sekarang sudah packing barang. dan gue pun belum sempat pamit ke sodara-sodara gue seperti apa yang dilakukan Ardhiansyah Saputra, sepupu gue yang dapet di IPB. ini karena jadwal gue yang terlalu sibuk dengan urusan awal-awal masuk kuliah yang bisa dibilang sangat cepat prosesnya, mulai dari ujian, pengumuman, daftar ulang, MOS, dan masuk kuliah.
mungkin nanti gue akan sempatin buat ketemu nenek gue.
gue selalu inget salah satu syair dalam pelajaran Mahfuzhot, bunyinya begini:
dari Imam Syafi'i
orang berilmu ddan beradab tidak akan berdiam di kampung halaman
tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan mendapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
aku melihat air rusak karena diam tertahan
jika air mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
singa tidak akan tinggalkan sarangtak akan dapat mangsa
anak panah jiika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
biji emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
dengan air mata kesuksesan,
al-Fakir